Denpasar,Intelmediabali.id- Setelah sepekan lalu Provinsi Bali menjadi sorotan Satgas Nasional Penanganan COVID-19 sebagai daerah penyumbang zona merah terbanyak Indonesia yaitu terdiri dari Kabupaten Buleleng, Badung, Tabanan, Gianyar dan Kota Denpasar, maka per tanggal 18 April 2021 berdasarkan evaluasi zonasi oleh Satgas Nasional Penanganan COVID-19 telah berubah ke zona oranye dengan status penularan sedang. Jadi seluruh wilayah kabupaten/kota di Bali telah berstatus zona oranye.
Hal ini terus menjadi perhatian Danrem 163/Wira Satya Brigjen TNI Husein Sagaf, S.H., yang setiap saat memantau perkembangan melalui website resmi Satgas Nasional Penanganan COVID-19.
"Astungkara untuk semua wilayah di Bali membaik ke zona oranye artinya status ini ada dalam resiko sedang", sebut Danrem Brigjen Husein Sagaf di Denpasar, Selasa (20/04/2021) malam.
Pada kesempatan tersebut melalui pesan whatsApp kepada Para Dandim Jajaran 163/Wira Satya, Danrem mengajak untuk mempertahankan kondisi yang mulai membaik serta terus meningkatkan menuju zona kuning atau hijau yang artinya penularan COVID-19 semakin berkurang dan mata rantai penyebarannya bisa diputus.
"Kembalinya 5 daerah dari zona merah ke zona oranye menunjukan keberhasilan kerja dari semua Satgas Penanganan COVID-19 yang ada di semua tataran, dari tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa/Kelurahan dan juga Desa Adat serta dukungan masyarakat yang harus semakin menyadari untuk berperilaku hidup sehat di masa Pandemi COVID-19 dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat", terang Danrem.
Pada kesempatan ini Danrem kembali mengingatkan Para Dandim dan jajarannya untuk semakin bekerja lebih keras bersinergi dengan unsur Satgas COVID-19 lainnya di wilayah dalam memonitor dan memantau serta mendisiplinkan kegiatan masyarakat untuk meminimalisir penyebaran COVID-19.
"Kita harus tetap semangat, hari ini kita sudah ada di zona oranye, mari dengan tekad dan kerja keras semua pihak dan dukungan masyarakat minggu-minggu ke depan akan banyak berubah status ke zona kuning maupun hijau karena jika itu tercapai akan semakin memudahkan Bali untuk bangkit utamanya perekonomian di sektor pariwisata. Dengan status Bali yang aman dan nyaman maka orang akan datang berkunjung yang tentu selektif dengan menerapkan protokol kesehatan", pungkas Jenderal Bintang Satu tersebut.(Red/Penrem)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar