Oleh: Saiful Huda Ems.
Jumat 30 April 2021
JAKARTA,INTELMEDIABALI.ID-
Setelah melewati berbagai tahapan demi tahapan akhirnya Densus 88 Anti Teror telah menangkap provokator ulung merebaknya terorisme di Indonesia, Munarman di rumahnya di Perumahan Modern Hills Cinangka-Pamulang Tangerang Selatan, Selasa 27 April 2021. Suatu penangkapan yang sangat mengejutkan banyak pihak, mengingat selama ini Munarman dikenal sebagai sosok radikal yang tak terjangkau (The Untouchables) hingga Munarman selalu lepas dari jerat hukum aparat kepolisian dan Densus 88 Anti Teror.
Namun lagi-lagi beberapa politisi yang tidak pernah jelas wawasan kebangsaan dan ideologinya, selalu saja membuat komentar yang menyudutkan aparat keamanan yang melakukan berbagai tindakan termasuk penangkapan pada Munarman dan sejumlah orang pelaku teror di negeri ini. Fadli Zon politisi Partai Gerindra dan Andi Arief politisi Partai Demokrat Pimpinan AHY misalnya, mereka menganggap Munarman sebagai sahabatnya yang baik dan mengatakan penangkapan Munarman merupakan tindakan yang mengada-ada yang dilakukan oleh orang-orang yang kurang kerjaan.
Tak ayal pernyataan mereka kemudian mengundang reaksi mematikan yang dilakukan oleh orang tak dikenal. Di pagi-pagi buta di Hari Kamis 29 April 2021 ini, telah tersebar rekaman CCTV di berbagai WA group dan di berbagai akun media sosial khususnya Facebook dengan tagar #Kamar 701. Sebuah rekaman CCTV yang merekam adegan pertemuan Munarman dengan perempuan berbodi sintal yang check in selama 20 jam di sebuah hotel di kamar 701. Rekaman CCTV ini rupanya telah menjadikan persepsi sebagian banyak orang tentang Munarman yang awalnya dipikir alim, anak soleh karena menjadi tokoh sentral FPI mendadak ambyar !.
Kita tentu makin penasaran, apa kira-kira komentar yang akan keluar selanjutnya dari mulut politisi-politisi tak berintegritas seperti Fadli Zon dan Andi Arief ini setelah rekaman CCTV itu beredar? Apakah mereka juga lupa, bahwa penangkapan Munarman oleh Densus 88 Anti Teror itu bukanlah rencana tiba-tiba, melainkan sudah sangat lama dan penuh perhitungan dengan terlebih dahulu mengumpulkan berbagai bukti-bukti yang kuat mengenai daftar kejahatan Munarman? Kejahatan yang dilakukan oleh Munarman bukanlah kejahatan biasa karena terorisme merupakan suatu kejahatan internasional (International Crime) yang tergolong sebagai kejahatan luar biasa (Extraordinary Crime) dan tindak kejahatan terhadap nilai-nilai kemanusiaan (Crime Against Humanity).
Ancaman hukuman maksimal bagi pelaku terorisme adalah hukuman mati, atau dengan alternatif pidana penjara seumur hidup, dan penjara selama 20 (dua puluh) tahun. Kalau untuk soal skandal esek-esek di kamar hotel sih itu perkara kecil, tapi pengaruhnya bisa sampai tujuh turunan, dan yang menanggung malu adalah seluruh isi keluarga dari kedua belah pihak. Saya pikir beredarnya rekaman CCTV skandal Munarman esek-esek 20 jam di Hotel di Kamar 701 itu hanyalah sebuah hiburan gratis sekaligus tamparan dan peringatan yang ditujukan bukan hanya untuk Munarman dan Sang Perempuan Sintal itu, melainkan pula tamparan dan peringatan untuk si mulut nyinyir Fadli Zon dan Andi Arief agar jangan coba-coba lagi untuk terus-terusan membela Munarman dan menyudutkan aparat kemanan yang sudah bertindak sangat tepat, cepat dan terukur.
Di Pertengahan Bulan Ramadhan yang suci ini, setelah bangsa ini dirundung kesedihan atas gugurnya prajurit-prajurit pemberani dan terbaik bangsa yang tenggelam di Kapal Selam KRI Nanggala 402, serta gugurnya seorang Kepala BIN daerah di Papua dan dibunuhnya beberapa guru serta murid SD oleh Kelompok Kekerasan Bersenjata (KKB) Papua, Pemerintahan Jokowi telah memberikan kado terindah lagi untuk bangsa ini, yakni ditangkapnya gembong intellectual dader teroris Munarman, dan ditetapkannya Kelompok Kekerasan Bersenjata (KKB) sebagai Kelompok Teroris. Terhadap kasus Munarman kita akan tunggu proses hukumnya lebih lanjut, dan terhadap KKB Papua kita sudah bisa mulai menyaksikannya dari berbagai media, bahwa mereka satu persatu mulai dihantam oleh Pasukan dari POLRI dan TNI kita secara serentak dan besar-besaran yang sudah diterjunkan di Papua sana. Bravo Presiden Jokowi ! Bravo POLRI dan TNI ! Jayalah Negara Kesatuan Republik Indonesia ..(RED/SHE).
Saiful Huda Ems (SHE). Ketua Umum Pimpinan Pusat HARIMAU PERUBAHAN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar