Intelmediabali.id , Buleleng
Bertepatan dengan hari puncak perayaan HUT Ke-420 Kota Singaraja, Penjabat Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana meresmikan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Puri Bunda Singaraja. Dirinya mengharapkan keberadaan RSIA Puri Bunda bisa membantu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng dalam pelayanan kesehatan masyarakat yang bermuara pada pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) di Kabupaten Buleleng.
Peresmian dilakukan di lokasi RSIA Puri Bunda Singaraja, di Jalan Pulau Komodo No. 6 Kelurahan Banyuning, Sabtu (30/3). PJ Bupati Lihadnyana menyampaikan bahwa kehadiran RSIA Puri Bunda di Singaraja diharapkan memberikan kontribusi dorongan untuk pembangunan yang ada di Kabupaten Buleleng terutama yang menyangkut masalah pembangunan kesehatan. Peresmian ini juga seperti kado yang sesuai dengan semangat perayaan HUT Ke-420 yakni "Buleleng Berbangga". Menurutnya, wilayah yang terluas dan jumlah penduduk terbanyak di Provinsi Bali sejatinya adalah modal dan kekuatan untuk membangun Kabupaten Buleleng secara utuh. Namun, tanpa SDM yang berkualitas, pembangunan tidak akan mampu berjalan dan masyarakat tidak disejahterakan.
"Sehebat apapun potensi yang kita miliki manakala sumber daya manusia yang menjalankan pembangunan itu kurang maka itu tidak akan bisa mensejahterakan masyarakat," tegasnya.
Hal pertama dan utama yang harus dikerjakan dalam upaya pembangunan adalah menyiapkan SDM yang berkualitas. Dalam upaya mempersiapkan hal itu, tidak hanya pendidikan yang harus diberikan melainkan juga pelayanan kesehatan. Kecepatan untuk melayani kesehatan masyarakat dalam sebuah proses pembangunan memang harus kedepankan. Hal tersebut membutuhkan komitmen kuat, dan diharapkan RSIA Puri Bunda Singaraja bisa berkontribusi di dalamnya.
"Lebih daripada itu, kedepan diharapkan bisa berkontribusi pada aspek pembangunan lainnya. Sehingga bisa memberikan hasil nyata pada kualitas SDM Kabupaten Buleleng di masa yang akan datang," kata Lihadnyana
Lebih lanjut, dirinya menyampaikan bahwa kebijakan kesehatan yang perlu didorong saat ini ialah upaya promotif dan preventif. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah masih relatif tingginya angka pernikahan di usia dini. Dimana fenomena tersebut memiliki pengaruh terhadap kesehatan ibu dan anak, serta persoalan stunting. Memang betul, Kabupaten Buleleng mampu menurunkan angka prevalensi stunting dari 11% ke 2,7% di akhir 2023. Namun, upaya-upaya pengendalian stunting tidak bisa berhenti dilakukan. Dalam memberikan edukasi dan promosi kesehatan pernikahan di usia yang matang, Lihadnyana mengharapkan kolaborasi dari kekuatan sosial di masyarakat.
"Bagaimana mengedukasi masyarakat agar perkawinan itu pada usia-usia yang matang. matang dalam artian kesehatan, ekonomi matang dan juga pendidikan. Karena terus terang saja ini yang menjadi PR buat Buleleng ke depan. Karena kalau tidak ini menjadi bom waktu," tegasnya.
Direktur Utama PT Puri Bunda dr Ida Bagus Semadi Putra Sp.OG dalam sambutannya menyampaikan ucapan bangganya bisa bahwa RSIA Puri Bunda Singaraja bisa diresmikan bertepatan dengan puncak acara HUT Ke-420 Kota Singaraja. Dirinya menyampaikan harapan, bahwa kehadiran RSIA Puri Bunda bisa menjadi hadiah bagi Kota Singaraja di hari ulang tahun ini. Pihaknya juga menyampaikan apresiasi atas dukungan dari segenap pimpinan SKPD terkait di Pemkab Buleleng dalam proses pembangunan rumah sakit, sehingga semua tahapan bisa dikerjakan dengan baik hingga hari peresmian.
"Tidak berlebihan disampaikan karena dari pengalaman mengurus perizinan. Apresiasi secara khusus karena pejabat Singaraja sangat membantu dan proaktif dalam semua prosesnya. Tampaknya karakter masyarakat Buleleng seperti demikian. Semua sangat membantu dengan luar biasa," ungkapnya. (TIM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar