Intelmediabali.id , Peta Kekuatan Bakal Calon Bupati Dan wakil Bupati Buleleng pada Pilkada 2024 Semakin Menarik di ulas dari sisi Finansial Calon dan Kemampuan manajemen serta leadership .
Mengapa team media mengkhususkan dari sisi sudut pandang ini karena menjadi Calon Bupati Dan Wakil Bupati dalam sistem pemilihan demokrasi yang di anut sekarang haruslah memiliki financial yang cukup bukan hanya di Pemilihan Kepala Daerah , Legislatif bahkan setingkat Perbekel (Kepala Desa ) 95 persen kekuatan financial menjadi tolak ukur satu sisi kecil dalam pemenangan , analoginya adalah untuk proses daftar , dukungan , kegiatan sosial semuanya memerlukan logistik pendanaan yang mumpuni , termasuk hal kecil misal dana saksi dan mobilitas team .pertanyaannya darimana kah sumber uang yang digunakan tentunya melalui sebuah usaha dari calon tersebut karena merupakan dana pribadi yang di gunakan .
Dari sumber yang dapat di percaya bahkan seorang calon pemimpin daerah yang nantinya memimpin sebuah kabupaten walaupun tidak wajib minimal ada dana taktis 15 Milyar Rupiah di rekening banknya sebagai Bank Garansi agar nantinya tidak merepotkan partai pendukungnya , ditambah dana kampanye harus dilaporkan ke Penyelenggara Pemilu dari mana berasal, dan menjadi syarat mutlak dalam sebuah konstelasi Pilkada .
Sebagai contoh dalam sebuah pemilihan. Legislatif 2024 kemaren biaya yang di keluarkan Calon Legislatif sangatlah besar dalam masa kampanye data yang kami peroleh paket hemat saja berkisar 400 jutaan bahkan maksimal dari data yang kami peroleh menyentuh di atas 3 Milyaran lantas jika Legislatif di kelompokkan Per Kecamatan untuk Pilkada Buleleng di kalikan 9 Kecamatan .walaupun nantinya ada sponsor yang membiayai di luar dana pribadi , namun kinerja kerja tidak akan maksimal nantinya karena " Tersandera " oleh syarat dan ketentuan yang berlaku dari pihak yang mendanai .
Untuk kenetralan berita kami kupas nantinya satu persatu sudut pandang kemampuan finansial para calon - calon yang nantinnya berpotensi bertarung di Pikada 2024 dan edisi pertama kami mengulas tentang Nyoman Arya Astawa Atau yang familiar di panggil Mang Dauh ., dengan latar belakang tokoh penggerak massa dan team pemenangan yang sudah kenyang puluhan tahun menggolkan calon yang di usungnya bahkan dengan dengan dana pribadi yang tidak sedikit di gelontorkan ,Syarat dari kemampuan financial terpenuhi dengan analogi dengan mengusung calon bukan dirinya saja sudah all out apalagi jika dirinya sendiri maju sebagai konstestan dengan jaringan puluhan tahun dan basis massa yang sudah terbaca ini menjadi poin plus seorang Jro Mang Dauh .
Sudut pandang kedua dalam hal manajemen , dengan latar belakang pengusaha Restoran dan Villa serta pariwisata kemampuan manajemen dan leader ship sudah teruji karena Bali sendiri pariwisatanya sempat Collab 3 Tahun dan hal ini tidak terimbas kepada Usaha Nyoman Arya Astawa (Mang Dauh ) Justru di masa masa sulit Covid -19 diakhir tahun 2019 itu , Mang Dauh masih bisa tetap eksis berbagi bantuan sosial kepada pelaku pelaku pariwisata di daerahnya yang sangat terdampak karena sepinya Tamu .
Salah satu tokoh politik Bali yang dimintai tanggapan oleh team media menyatakan sosok Nyoman Arya Astawa (Mang Dauh) ini walaupun bukan kader sktruktural namun jasanya di PDI Perjuangan sangat menentukan dan andilnya sangat besar .
Lebih lanjut disampaikan , " Adalah Blunder besar bagi PDI Perjuangan jika sampai tokoh yang mumpuni ini lepas dan berlabuh di Partai Lain sebagai wakil Bupati Siapapun yang mendapat Rekomendasi " Tegasnya .
Nantikan Ulasan ulasan kami berikutnya (Tim)
Editor : Imam Heru Darmawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar