Denpasar - Keterlibatan seluruh unsur dalam upaya pencegahan, mitigasi, dan meningkatkan kesiapsiagaan bencana merupakan langkah strategis upaya pengurangan risiko bencana. Hal tersebut dikemukakan oleh Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Bali, Brigjen TNI (Purn) I Gusti Bagus Alit Putra, S.H.,S.Sos.,M.Si ketika membuka Kegiatan Pelatihan Manajemen Tanggap Darurat Bencana (MTDB) untuk Koordinator Lapangan (Korlap) bertempat di Grand Mirah Boutique Hotel pada Kamis, 16 Mei 2024.
Alit Putra yang juga Wakil Gubernur Bali (Periode 1998—2003) menegaskan landasan hukum PMI diatur oleh UU No. 1 Tahun 2018 mengenai penyelenggara kepalangmerahan yang dilakukan oleh pemerintah dan Palang Merah Indonesia (PMI) termasuk penggunaan lambang kepalangmerahan sebagai tanda pelindung dan tanda pengenal.
Alit Putra yang juga penerima Lencana Penghargaan 3/4 Abad Monumen Perjuangan Bangsal (MPB) menjelaskan tugas PMI sangat luas. Tidak hanya semata memberikan pelayanan transfusi darah yang aman bagi masyarakat, tetapi juga di bidang kesiapsiagaan bencana. Oleh sebab itu, Markas harus aktif 24 jam dengan segala aktifitasnya. Ia berpesan agar mempertahankan koordinasi dengan sebaik-sebaiknya terhadap seluruh stake holder terkait.
Pihaknya juga menyampaikan terima kasih
kepada Pemerintah Daerah Provinsi Bali atas dukungan fasilitas infrastruktur seperti unit donor darah dan Gedung PMI Center Bali. Rencana kedepan akan dilakukan pembangunan Gedung Diklat PMI atas dukungan Pemda Kab. Badung, yang mana dapat dimanfaatkan secara umum oleh para relawan dalam upaya penguatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dalam kesiapsiagaan bencana.
Pada kesempatan tersebut, Sekretaris BPBD Provinsi Bali, Dr. I Gede Agung Teja Bhusana Yadnya, S.STP., M.Si. mengapresiasi dan berterima kasih kepada PMI atas dedikasinya menjadi organisasi kemanusiaan terdepan yang memberikan layanan berkualitas. "Mari kita bersama-sama menjaga sinergi antar lembaga dalam upaya penanggulangan bencana", ujarnya.
Ketua Bidang Penanggulangan Bencana PMI, H. Agus Bambang Priyanto, S.H. melaporkan kegiatan tersebut diikuti oleh 25 orang yang berasal dari PMI Kab/kota se-Bali, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, Basarnas Denpasar, Tagana, dan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Bali.
Kegiatan yang diselenggarakan pada 16-21 Mei 2024 ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas SDM sebagai Koordinator Lapangan dalam Respon Tanggap Darurat Bencana, meningkatkan dan mengoptimalkan sinergitas antar pelaku penanggulangan bencana di wilayah Bali serta menciptakan kader-kader yang handal dalam memimpin operasi Tanggap Darurat Bencana.
Ketua FPRB Bali, I Putu Suta Wijaya turut mengapresiasi kegiatan pelatihan ini. Ia berharap kegiatan ini dapat berjalan lancar sesuai rencana dan bermanfaat bagi para peserta. Sementara itu, Kepala Staf Korps Menwa (Kasmenwa) Ugracena, dr. Mumtazah Mardliyah,S.Ked selaku peserta dari perwakilan FPRB Bali merasa terhormat mendapat kesempatan berpartipasi dalam pelatihan tersebut. "Semoga wawasan dan keterampilan yang kami dapatkan disini dapat diimplementasikan ketika penugasan nanti", pungkasnya. (MM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar