Denpasar - Tapak Suci Putra Muhammadiyah (TSPM) merupakan Perguruan pencak silat yang memiliki jargon "Mandiri, Berprestasi, dan Mendunia" yang ditetapkan sejak Milad ke-60 Tapak Suci pada 2023 lalu, sehingga semangat ber-Tapak Suci untuk meraih 3 hal tersebut harus tetap terjaga.
Hal tersebut ditegaskan oleh Ketua II Bidang Pembinaan Prestasi Pimpinan Pusat Tapak Suci (PPTS) Putra Muhammadiyah, Dr. Rony Syaifullah, M.Pd, P.Ua didampingi sang istri, Tuti Winarni, P.Mdy ketika melakukan silaturahim bersama Pimpinan Wilayah (Pimwil) XV Tapak Suci Bali bertempat di Ruang Pertemuan Gedung Dakwah Muhammadiyah. Acara tersebut dilanjutkan dengan sharing session yang dihadiri sejumlah atlet dari berbagai unit latihan. (4/5)
Ia mengatakan kini latihan Tapak Suci telah terselenggara di 22 Negara, yang mana akan dipertemukan pada Ajang Kejuaraan Dunia Tapak Suci pada 2025 mendatang. "Tapak Suci Bali harus berpartisipasi dan berpretasi pada ajang tersebut", harapnya.
Rony yang juga mantan Pelatih Timnas Pencak Silat Indonesia menjelaskan untuk menjadi Atlet yang berprestasi diperlukan keberanian, kedisiplinan, keseriusan dan tidak egois. Ia menanamkan pentingnya aqidah yang utama tercermin dalam keberanian menegakkan ajaran agama islam, selanjutnya diikuti dengan keberanian mengakui identitas sebagai Kader Tapak Suci serta Keberanian dalam menaklukan lawan di Gelanggang.
Rony yang pernah menyabet berbagai gelar juara dunia itu menjelaskan kedisiplinan ini terhadap waktu, istirahat, dan makanan agar kebutuhan tubuh atlet tetap seimbang. Begitu juga keseriusan dalam berlatih serta tidak egois kepada rekan seperjuangan menjadi salah satu kunci keberhasilan seorang atlet. Pihaknya juga memberi kesempatan kepada para atlet Tapak Suci Bali untuk berlatih langsung dengannya di Padepokan pencak silat miliknya.
Rony yang juga Wakil Dekan Bidang Akademik, Riset dan Kemahasiswaan Fakultas Keolahragaan Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) mendorong para atlet juga harus mengenyam pendidikan setinggi-tingginya bahkan secara gratis dengan beasiswa atas jerih payah prestasi yang diraih sang atlet.
Sementara itu, Tuti Winarni menambahkan
Kunci keberhasilan lainnya dari seorang atlet yakni tidak putus asa, pantang menyerah, dapatkan Ridho Allah dan orangtua serta selalu berpikir baik dengan takdir Allah. "Jangan setengah-setengah dalam berprestasi. Lakukanlah yang terbaik, berusahalah secara maksimal dan totalitas", ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut, Wakil Ketua Pimwil XV TS Bali, M. Zainul Arifin mengucapkan terima kasih atas kehadirannya meluangkan waktu ditengah kesibukannya sebagai konsultan pelatih Tim Negara Tetangga saat uji coba di Bali. "Kami merasa bangga dan terhormat, sepasang juara dunia ini berkenan memotivasi para atlet Tapak Suci Bali untuk mengikuti jejaknya", ungkapnya.
"Pasalnya Mas rony melambung bersama pencak silat saat masih menjadi atlet. Mas Rony pernah menyabet gelar juara dunia 1997 dan 2000 juga menyumbangkan medali emas dalam Sea Games 1997, 2005, dan 2007. Kini mas rony pun dipercaya sebagai Staf Ahli Kemenpora RI. Begitu juga sang istri, mbak Tuti Winarni menyumbang medali emas Sea Games 2007 dan 2011 serta dipercaya sebagai pelatih Pelatda Jawa Tengah", pungkasnya (MM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar