INTELMEDIABALI.ID
Pendaftaran Calon Bupati Dan Wakil Bupati Sesuai Versi KPUD Buleleng Ditetapkan 27 Agustus -29 Agustus 2024 . Tinggal menghitung hari namun asmosfir persaingan dan adu strategi lintas partai mulai nampak ke permukaan.
Di Kubu merah sudah dinpastikan Fix mengusung Calon Bupati dr I Nyoman Sutjidra Sp.OG yang merupakan pemilik Rumah Sakit Bali Meed Dannmantan Wakil Bupati 2 Periode Di Jaman Putu Agus Suradnyan ST , sedangkan Wakilnya Gede Supriyatna SH yang merupakan politisi dari kecamatan Tejakula dan merupakan Ketua DPRD Buleleng juga merangkap Sekretaris DPC PDI Perjuangan
Sedangkan di Kubu Kuning SGK masih mencari pengganti Made Sundayana untuk berduet di Konstelasi Pilkada Buleleng 2024 . Mengingat waktu yang sudah mepet bisa jadi dari luar partai Golkar dilirik
Yang menarik wait and see nya Partai Koalisi KIM Plus yang di motori Gerindra , Nasdem , Demokrat dan lain lain Khusus Kabupeten Buleleng masih gelap ataukah strategi last minute di pakai
Polemik akan terjadi jika Golkar Memaksakan mengusung Calon Sendiri tanpa dukungan Partai Koalisi
KIM plus mengingat Peralihan Prosesi Kepemimpinan nasional juga di bulan bulan menjelang Pilkada Serentak 2024 .
Dengan komposisi dan aturan KPU minimal 40 persen Kursi di Parlemen maka di pastikan jika partai berkoalisi hanya perlu 9 Kursi sudah bisa mengusung calon sendiri
Buleleng tetap dari masa ke masa berdasarkan literasi adalah titik sentral pemenangan , siapa menguasai Buleleng dipastikan mudah menguasai Bali dari sisi historis dengan Kota Tuanya Singaraja , hal ini berdasar lamanya proses rekomendasi dari Partai Gabungan KIM plus dalam menentukan calon , maju sendiri apa Cukup mengusung dan mendukung calon dari Partai Golkar .
Namun dari perkembangan situasi dan analisa beberapa tokoh politik nasional yang kami mintai tanggapan , persentase maju mengusung calon sendiri di angka 65 Persen khusus di Kabupaten Buleleng
Akan kah PDI Perjuangan Fight Too Figt Dengan Partai Koalisi KIM plus ataukah dengan tambahan Dari Golkar
Dari Puldaket Dan Survei yang kami lakukan Jika PDI Perjuangan Fight Dengan Partai Koalisi KIM Plus persentase kemenangan KIM (Koalisi Indonesia Maju ) sangat tinggi , beda halnya jika ada 3 Pasangan yang bertarung di Pilkada Serentak .
Kisi kisi persepsi dan Opini yang berkembang terlalu lemah untuk dijadikan analisa karena berbeda disiplin Ilmu pasti dan sebuah Tebakan .
Pasca Pemilihan Presiden , Pilkada Serentak 2024 adalah satu hal yang berbeda , salah menentukan jago dan salah dalam strategi akan menjadikan blunder dan menjadi bahan lawan .
Write /Editor : Imam Heru Darmawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar